Senin, 01 Oktober 2018

AM-3 dalam pendidikan anak

Tulisan ini didorong oleh kegelisahan dan kekhawatiran saya terhadap fenomena yang semakin meruah dalam praktek pendidikan di sekitar atau di seantero Nusantara tercinta.
Bagaimana tidak khawatir, ketika ada fakta beberapa orang guru dilaporkan oleh orangtua murid ke pihak kepolisian, karena guru yang bersangkutan memarahi murid yang sulit berdisiplin. Fakta lain mengemuka semakin banyak guru yang protes bahkan berdemonstrasi menuntut hak - haknya (honor) kepada pemerintah.
Setelah mengamati kemudian merenung dan menganalisis saya berkesimpulan bahwa semua itu terjadi akibat materi pendidikan kita pada saat ini  lebih menonjolkan materi yang bersifat pengetahuan (ilmu pengetahuan) daripada yang bersifat sikap dan kecakapan/keterampilan. Kondisi ini memang tengah diperbaiki oleh pemerintah dengan meluncurkan kurikulum 2013 (K-13) yang antara lain bercirikan kesatuan sikap, pengetahuan , dan keterampilan dalam setiap pembelajarannya. Ciri lainnya adalah setiap pembelajaran harus mengandung dan memacu K-4 (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) murid dan guru.
Selama 5 tahun (2014 - 2018) K-13 disosialisasikan dan diimplementasikan pada semua satuan dan kegiatan pendidikan, namun gejala ke arah meningkatnya sikap dan prilaku baik (minimal sopan santun) belum kelihatan massiv.
Belajar dari dakwah Muhammad Rasulullah SAW, maka saya memformulasikan bahwa pendidikan akan effektif dan menghasilkan murid berprilaku baik (positif), jika materi pendidikan dikemas dalam tiga tingkatan, yaitu Pertama, materi tentang Aqidah atau keimanan atau keyakinan akan kemampuan dan kelemahan dirinya yang bersumber dari Kekuasaan dan Kehendak (Qudrat - Iradat) Allah Dzat Maha Pencipta. Dengan demikian, materi awal pendidikan adalah tentang Aqidah, kekuatan mental spiritual untuk menghasilkan insan (murid) yang aqidahnya mantap. Inilah yang saya sebut AM-1 (aqidah mantap). Setelah aqidah para murid mantap, maka baru berlanjut pada tingkat materi kedua, yaitu materi tentang ahlaq mulia. Pada konteks tulisan ini saya sebut dengan AM-2 (ahlaq mulia). Materi yang berkisar ahlaq atau adab seorang manusia terhadap Allah, ahlaq manusia terhadap dirinya, ahlaq manusia terhadap sesama manusia, ahlaq manusia terhadap mahluq lainnya akan menjadi wahana implementatif dari aqidah yang telah dimilikinya. Selanjutnya, dengan landasan aqidah mantap dan ahlaq mulia, pendidikan selanjutnya memproses amal yang bermanfaat dan maqbul (diterima oleh Allah SWT). Materi tentang amal yang bermanfaat dan maqbul merupakan materi tingkat ketiga, olehnya saya sebut AM-3. Dengan amal yang bermanfaat (dan maqbul) sudah barang tentu didasari ilmu dan teladan mulia dari Muhammad SAW.
Akhirnya, pendidikan masa kini harus AM-3, yaitu AM-1 (aqidah mantap), AM-2 (ahlaq mulia), dan AM-3 (amal manfaat & maqbul).
Selorohnya...... Pendidikan cukup dengan AM, AM, AM.             

Tidak ada komentar: