Selasa, 13 Mei 2014

CIRI MANUSIA MEMPEROLEH KEBAIKAN DUNIA

CIRI MANUSIA MEMPEROLEH KEBAIKAN DUNIA
Hampir pasti setiap orang menghendaki segala kebaikan baik untuk kehidupan dunianya maupun untuk kehidupan setelah kematian atau kehidupan di akhiratnya. Dalam masyarakat atau ummat islam, hal tersebut tercermin dalam setiap doanya, yaitu ROBBANA ATINA FID DUNYA HASANAH WAFIL AKHIRATI HASANAH WA QINA ADZABAN NAR (Ya Tuhan kami limpahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah/jauhkanlah kami dari siksa neraka).
Pertanyaannya, apa ukuran kebaikan itu, terutama di dunia?. Ukuran manusia memperoleh kebaikan di dunia secara umum dijelaskan oleh Ibnu Katsir, seorang mufassir (penafsir) ternama. Dalam penafsiran beliau, orang yang memperoleh kebaikan di dunia dari Allah adalah mereka yang memiliki ciri - ciri sebagai berikut:

  1. Kondisinya AFIAT.  Dalam bahasa keseharian kita mengenal istilah sehat wal afiat, yang berarti sehat dan afiat. Sehat dimaknai sebagai kondisi baik yang disandang oleh fisik, sedangkan afiat adalah kondisi baik yang disandang oleh akal/otak/fikiran dan hati/qalbu. Dengan demikian orang afiat adalah orang yang kondisi akal dan qalbunya baik.
  2. Sikapnya Qana'ah. Yakni menerima secara ikhlas mutlaq segala apa yang terjadi dan disandang olehnya. Dalam kondisi apapun, manusia qana'ah selalu berpulang kepada ketentuan dan kehendak Allah semata.
  3. Memiliki harta yang selalu diinfaqkan kepada yang berhak secara ikhlas. 
  4. Beristri shalihah atau bersuami sholeh.
  5. Diamanahi anak-anak atau keturunan yang membanggakan orangtuanya. Yaitu keturunan yang selalu berbuat kebaikan dan mendoakan ampunan Allah bagi kedua orangtuanya dan kasih sayang Allah bagi kedua orangtuanya tersebut.
  6. Memiliki ilmu dan kemakrifatan (pengetahuan) yang diabdikan untuk kebaikan dunia semesta.