Minggu, 25 Agustus 2013

TALI BELENGGU

BERMAIN TALI BELENGGU

Dalam pengembangan masyarakat kondisi keterbelengguan adalah tantangan terbesar yang harus dieliminasi. Apa yang dimaksud terbelenggu? Terbelenggu adalah suatu kondisi membebani yang dirasakan individu atau masyarakat, tetapi mereka tidak paham dan tidak mampu melepaskan diri dari beban tersebut. Contohnya orang miskin yang merasakan dirinya miskin, tetapi dia tidak paham dan tidak mampu melepaskan dirinya dari kemiskinannya itu.
Kondisi keterbelengguan tersebut sering kita temui dan tersandang pada masyarakat sasaran program  pengembangan. Pertanyaannya, bagaimana kita menyikapi kondisi tersebut?.
Kelompok sasaran (obyek) program yang sekaligus pelaku (subyek) utama pengembangan/pembangunan perlu diberikan penyadaran terlebih dahulu tentang perannya tersebut, agar seluruh proses pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan tetap berdasarkan prinsip Membangun Dari, Oleh, dan Untuk Masyarakat (MDOUM).
Untuk maksud penyadaran akan keterbelengguan dan peran utamanya dalam pembangunan masyarakat, maka sebagai agen/petugas/fasilitator masyarakat tentu memiliki berbagai cara. Salah satunya adalah dengan Permainan Tali Belenggu.
TUJUAN Permainan Tali Belenggu adalah melakukan proses internalisasi tentang keterbelengguan dan penyebab-penyebabnya.
PERALATAN atau instrumen yang digunakan untuk permainan ini adalah minimal 2 (dua)  utas tali (rapia), masing - masing sepanjang 150 Cm, jika memungkinkan berbeda warna.
Untuk permainan skala banyak peserta/masyarakat dapat menggunakan tali rapia sejumlah banyaknya peserta (satu peserta satu utas tali).
CARA BERMAIN, Pertama; Fasilitator menyiapkan tali minimal 2 (dua) utas, atau sejumlah banyaknya peserta. Kedua; Buatlah pada setiap ujung tali ikatan "tali hidup" agar bisa dipasang pada setiap pergelangan tangan peserta. Ketiga; Fasilitator menjelaskan agenda, cara, dan aturan permainan tali belenggu. Agendanya Bermain Tali Belenggu; Caranya setiap pasang (2 orang) peserta mengikatkan ujung tali pada kedua pergelangan tangannya. Setiap tali peserta bertautan dengan tali pasangannya; Aturannya Setiap peserta harus melepas tautan tali dalam waktu maksimal 2 menit, tanpa melepaskan tali tersebut dari pergelangan tangannya masing-masing.  Keempat; Fasilitator menyerahkan seutas tali kepada setiap peserta, dan memintanya untuk mengikatkan pada pergelangan tangannya dan menautkan tali tersebut pada tali pasangannya. Kelima; Perhatikan dan bantu peserta yang kesulitan melaksanakan tugasnya. Pastikan setiap pasang peserta pada kondisi bertautan talinya dan pergelangannya terikat tali. Keenam; Setelah semua pada kondisi yang diharapkan, Fasilitator mempersilakan setiap pasangan peserta berusaha melepaskan diri dari tautan talinya itu secepatnya, paling lambat 2 menit. Kemudian, perhatikan dan catat apa yang terjadi. Berapa pasang yang berhasil? Berapa pasang yang melanggar aturan? Berapa pasang peserta yang tidak berhasil? Ketujuh; Fasilitator membuka forum untuk saling membelajarkan dengan menelaah persepsi dan pengalaman peserta dalam permainan tersebut, hikmah dan manfaat dari permainan, dan implikasinya pada pembangunan masyarakat. Kedelapan; simpulkan dan uraikan bebrapa implikasi Bermain Tali Belenggu. KESIMPULAN   Bahwa setiap masyarakat memiliki masalah dan potensi untuk pemecahan masalah dalam rangka pembangunan masyarakat. Akan tetapi tidak semua unsur masyarakat tersebut paham dan mampu menggunakan potensi dan menyadari masalahnya untuk pembangunan tersebut. Oleh karenanya perlu penyadaran diri melalui berbagai cara yang menekankan pada sadar diri, bukan menggurui.
WAKTU  yang disarankan untuk melakukan Bermain Tali Belenggu maksimal 30 (tigapuluh) menit.