Jumat, 16 April 2010

KOMUNIKASI "WAW ALIF"

KOMUNIKASI "WAW - ALIF"

Alkisah diceritakan sepasang muda mudi beda kebangsaan menjalin persahabatan.
Sang pemuda berbangsa Arab dengan perawakan tinggi besar, sedangkan Sang pemudi berbangsa Tionghoa (China) dengan perawakan sedang. Karena keduanya tinggal di wilayah Pasundan, keduanya, juga keluarganya pandai berbahasa Sunda, disamping bahasa nenek moyangnya, yaitu Bahasa Arab dan Bahasa China Mandarin.
Sang Pemuda Arab setiap harinya berkegiatan berniaga, dan suka memasak di waktu-waktu senggangnya. Sementara itu, Sang Pemudi China setiap harinya mengajar anak-anak di taman kelompok bermain. Hampir setiap sore hari Sang Pemudi China ini bertugas memandikan keponakannya yang berumur 6 (enam) tahunan.
Karena seringnya bertemu, bertukar fikiran, dan bercengkerama bersama, persahabatan keduanya berubah menjadi berpacaran, yang 14 bulan berikutnya mereka berjanji setia untuk hidup berdampingan sebagai suami-istri.
Pada suatu sore, Sang Pemuda didampingi ayah dan ibunya melamar Sang Pemudi China di kediaman keluarga Sang Pemudi dan diterimalah lamaran itu. Waktu pernikahanpun kemudian disepakati oleh kedua keluarga yang berbahagia itu.
Pada hari pernikahan tersebut banyak para tamu yang hadir memberikan do'a restunya kepada kedua mempelai. Setelah upacara dan resepsi pernikahan usai, malam itu kedua mempelai bergegas menuju kamar pengantin. Selayaknya pengantin baru, maka keduanya pun bersiap untuk mencurahkan cinta kasihnya masing-masing pada malam pertama itu.
Sang pengantin perempuan dalam posisi berbaring sambil menatap, memperhatikan, dan menghayalkan keberadaan Sang Pengantin laki-laki yang saat itu berada di depannya dan sedang menanggalkan pakaiannya.
Helai demi helai pakaian yang menutupi tubuh tinggi besarnya dibuka dan ditanggalkan. Mulai baju, kaos dalam dan sebagainya. Ketika Sang Pengantin laki-laki melepaskan kain terakhir yang menutupi bagian vitalnya, dan saat itu perhatian Sang Pengantin Perempuanpun tertuju ke arah itu, disertai dorongan berbagai khayalan, keinginan dan perasaan kagum - kaget - senang yang berkumpul dalam dadanya, dengan serta merta Sang Pengantin Perempuan berteriak tertahan :...." Waw.!!!.".
Demi mendengar itu, Sang Pengantin laki-laki merespon dengan kasih : ... Neng, jangan begitu,... ini bukan 'waw' - tapi... 'alif'.