Kamis, 04 Agustus 2016

ROBOT KEJUJURAN

Jujur atau kejujuran merupakan salah satu nilai, moral, dan prilaku yang mutlaq harus dimiliki oleh setiap manusia. Berbagai agama, ajaran, dan dogma mengedepankan kejujuran bagi pemeluk/penganut/pengikutnya.
Kejujuran sangat didambakan oleh setiap keluarga (ayah, ibu) melekat bahkan mendarah-daging pada prilaku anak-anaknya, juga pada prilaku diri mereka sendiri. Saat prilaku kejujuran luluh dan merasuk dalam prilaku setiap orang, maka kejujuran yang ditampilkannya merupakan wujud ahlaq yang dimilikinya.
Di suatu hari, di suatu keluarga bahkan lingkungan terjadilah suatu peristiwa yang berkaitan dengan kejujuran dan pendidikan kejujuran. Peristiwanya berikut ini.
Seorang ayah, sebut saja A, seorang ibu, sebut saja B, seorang anak, sebut saja C, dan seorang ketua RT, sebut saja D terlibat dalam peristiwa tersebut.
Sang A secara sengaja ingin menguji kejujuran anak dan istrinya, karena ada keraguan dalam dirinya tentang kejujuran mereka. Pergilah dia ke pasar robot. Dia membeli suatu robot kejujuran yang mampu membuktikan apakah seseorang berkata (berprilaku) jujur atau tidak. Dalam manual penggunaan robot itu, jika seseorang berkata bohong di dekat robot ini, maka secara otomatis robot akan memukulkan tangannya kepada orang yang berkata bohong tersebut.
Robot ini kemudian disimpannya di ruang depan rumahnya persis dekat pintu masuk. 
Pada suatu malam, seperti biasanya ayah dan ibu (suami - istri) sedang bercengkerama di ruang tengah rumahnya. Kemudian, karena lelah dan mengantuk, Sang Istri yang bernama B berkata pada Sang Suaminya yang bernama A. Katanya: "Pak, aku sudah ngantuk, aku tidur duluan ya?". Sepontan A menjawab: "Ya, kalau ngantuk ya sudah tidur aja di kamar". Sambil berjalan menuju kamar tidur, B berujar: "Pak, anak kita C belum pulang, tolong bukakan pintu saat dia pulang ya?". Tanpa menunggu jawaban, B terus berjalan menuju kamar tidur.
Tak lama setelah istrinya tidur, sambil berbaring di sofa dan melihat acara televisi - A secara tak sadar "ketiduran" di sofa dengan televisi yang terus "on". Atau Sang A tertidur dengan ditonton oleh televisi.
Sekira Pukul 00.30 pintu rumah A diketuk oleh C. "Tok tok tok, Pak - Bu aku pulang" teriak Si C. Tak lama berselang dari teriakan si C, terbangunkanlah Sang A. Dia pun bangun dan berjalan menuju pintu, kemudian membukakan pintu itu untuk anaknya.
Selepas anaknya masuk dan pintu masih dalam posisi terbuka, Sang A dengan nada tinggi bertanya menyelidik kepada C. "Kamu ini besok harus masuk sekolah, jam setengah satu dinihari koq baru pulang. Emangnya dari mana - ngerjain apa?. Jawab yang bener!".  Si C yang berdiri dekat robot menjawab: "Eeeeh, nganu Pak, saya habis dari rumah teman untuk ngerjakan belajar bersama". Sepontan robot memukulkan tangannya ke kepala Si C. Sang A lanjut berkata: "Kamu bohong.Buktinya robot memukulmu. Ayo sejujurnya kamu dari mana?". Si C langsung menjawab: " Iya Pak, tadi saya bohong. Sebenarnya saya habis nonton di bioskop".
Mendengar itu, Sang A langsung memberi pengarahan kepada C. Katanya: "Nah begitu, harus jujur. Seperti bapakmu ini, sejak kecil sampe segede ini gak pernah nonton bioskop". Begitu selesai bicara, Sang A pun memperoleh pukulan dari robot. Dan Sang C melongo sambil menatap wajah ayahnya.
Sang B yang sedang tidur di kamar, karena ada suara bernada tinggi suaminya - dia pun terbangunkan dan menghampiri suami dan anaknya yang sedang di dekat robot. Setelah dekat robot itu, Sang B berkata kepada Sang A: "Ada apa Pak?. Teriak - teriak dini hari begini. Tak baik lah, Maafkan saja Si C ini. Sayangilah dia. Dia kan darah dagingmu juga".  Begitu mulut Sang B menutup seketika itu juga kepala Sang B dipukul tangan robot.
Melihat kejadian robot memukul istrinya (Sang B), Sang A terbengong - bengong sembari kebingungan. Dalam kepalanya bertanya-tanya : "darah daging siapa anak (C) ini?. Selama ini aku merasa dia darah dagingku, tapi saat istri saya bicara begitu - dia dipukul robot, berarti....???".
Belum selesai kebingungan Sang A, mendengar keributan itu Sang tetangga D yang juga ketua RT menghampiri A, B, dan C. Dia masuk ke rumah itu dan berdiri dekat robot juga. Pak RT D bertanya kepada Sang A: "ada apa toh?. Malam - malam gini koq ramai?". Setelah dijelaskan duduk persoalannya oleh Sang B, maka pak RT D mengatakan kepada Sang A: "Oooo gitu toh?. Ya sudahlah pak A. Maafkan anakmu ini, dia kan darah dagingmu - keturunanmu - penerusmu". Setelah ngomong begitu, kemudian pak RT D pun dipukul tangan robot juga.
Semakin bingunglah Sang A........dalam benaknya bertanya - tanya, darah daging siapakah Sang C ini?.      
JADI......................... Kebohongan semuanya terbongkar oleh robot. JUJUR ITU.........HARUS.

Tidak ada komentar: